Sabtu, 05 Mei 2012

Ukiran Minang

Sumatera Barat, merupakan pusat dari kerajaan Minangkabau. DAerah ini penuh dengan berbagai kekayaan kesenian daerah. Selain itu, kerajinan tangan di daerah ini juga sangat banyak. Mulai dari tenun, anyaman, hingga ukiran.

Dalam tulisan kali ini, penulis mencoba untuk menuangkan beberapa hal yang penulis ketahui mengenai ukiran Minangkabau.

Motif ukiran Minangkabau sangat beragam, diantaranya:
- itiak pulang patang
- aka barayun
- aka cino sagagang
- siku kalalawa bagayuik
- tirai rang ampek angkek
- siku-siku jo bungo lado
- ramo-ramo inggok di ujuang kayu
- jarek takambang
- harimau dalam parangkok
- ayam mancotok dalam talam
- gajah badorong
- bungo taratai dalam aia
- lapiah batang jarami
- kuciang lalok jo saik galamai
- tatandu manyasok bungo
- bada mudiak
- siriah gadang
- dan masih banyak jenis motif lainnya.

Motif-motif tersebut tidak lahir begitu saja. Setiap motif-motif ukiran Minangkabau tersebut mempunyai makna tersendiri. Yang mana makna dari motif-motif tersebut membawa pesan moral bagi masyarakat Minangkabau.

industri ukiran di Minangkabau sangat potensial. Sampai saat ini masih banyak para pengusaha ukiran yang terdapat di berbagai daerah di Sumatera Barat, diantaranya: kabupaten agam, padang magek, pariaman, dan beberapa daerah lainnya. HArga dari ukiran ini berkisar antara Rp 10.000,00 sampai dengan Rp. 20.000,00. Harga tersebut bisa menjadi lebih tinggi apabila menggunakan lay out yang memerlukan pengerjaan lebih.

Sayangnya, di Minangkabau sendiri sudah jarang rumah yang menggunakan ukiran tradisional ini untuk dijadikan hiasan rumah. lain dengan zaman dahulu, dimana banyak sekali rumah yang menggunakan ukiran tersebut, baik untuk pintu, dinding, jendela, tempat tidur, dan berbagai perabotan lainnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar