Making Ate Handbag
Ate is conspecific of weed, which is grow naturally in islands of Java, Sulawesi, Kalimantan, Bali, etc.
the raw of Ate tree is split vertically to four parts.
Then to equalize the thickness, use holey bottle cover, input the weed, and then pull it from opposite direction for several times.
After it has flattened then it is ready to be plaited. Ate which is not being split will be enlaced by the split rattan.
After formed become desirable form such as tissue case, fruit basket, handbag, sandal, etc, then put it for one week sun dried, until it really dry.
Then open or fumigate it so the colour will be durable and smooth. The fumigation shall be about 24 hours.
The material for fumigation is durian wood powder or dust.
After that brush it to clean the dust/ash, and if there is still a fur then cut it scissors or nail clipper, then pair with clothes and other material , now it is ready to be displayed or sold.
beragam kerajinan
Selasa, 22 Mei 2012
Sabtu, 05 Mei 2012
Ukiran Minang
Sumatera Barat, merupakan pusat dari kerajaan Minangkabau. DAerah ini penuh dengan berbagai kekayaan kesenian daerah. Selain itu, kerajinan tangan di daerah ini juga sangat banyak. Mulai dari tenun, anyaman, hingga ukiran.
Dalam tulisan kali ini, penulis mencoba untuk menuangkan beberapa hal yang penulis ketahui mengenai ukiran Minangkabau.
Motif ukiran Minangkabau sangat beragam, diantaranya:
- itiak pulang patang
- aka barayun
- aka cino sagagang
- siku kalalawa bagayuik
- tirai rang ampek angkek
- siku-siku jo bungo lado
- ramo-ramo inggok di ujuang kayu
- jarek takambang
- harimau dalam parangkok
- ayam mancotok dalam talam
- gajah badorong
- bungo taratai dalam aia
- lapiah batang jarami
- kuciang lalok jo saik galamai
- tatandu manyasok bungo
- bada mudiak
- siriah gadang
- dan masih banyak jenis motif lainnya.
Motif-motif tersebut tidak lahir begitu saja. Setiap motif-motif ukiran Minangkabau tersebut mempunyai makna tersendiri. Yang mana makna dari motif-motif tersebut membawa pesan moral bagi masyarakat Minangkabau.
industri ukiran di Minangkabau sangat potensial. Sampai saat ini masih banyak para pengusaha ukiran yang terdapat di berbagai daerah di Sumatera Barat, diantaranya: kabupaten agam, padang magek, pariaman, dan beberapa daerah lainnya. HArga dari ukiran ini berkisar antara Rp 10.000,00 sampai dengan Rp. 20.000,00. Harga tersebut bisa menjadi lebih tinggi apabila menggunakan lay out yang memerlukan pengerjaan lebih.
Sayangnya, di Minangkabau sendiri sudah jarang rumah yang menggunakan ukiran tradisional ini untuk dijadikan hiasan rumah. lain dengan zaman dahulu, dimana banyak sekali rumah yang menggunakan ukiran tersebut, baik untuk pintu, dinding, jendela, tempat tidur, dan berbagai perabotan lainnya.
Dalam tulisan kali ini, penulis mencoba untuk menuangkan beberapa hal yang penulis ketahui mengenai ukiran Minangkabau.
Motif ukiran Minangkabau sangat beragam, diantaranya:
- itiak pulang patang
- aka barayun
- aka cino sagagang
- siku kalalawa bagayuik
- tirai rang ampek angkek
- siku-siku jo bungo lado
- ramo-ramo inggok di ujuang kayu
- jarek takambang
- harimau dalam parangkok
- ayam mancotok dalam talam
- gajah badorong
- bungo taratai dalam aia
- lapiah batang jarami
- kuciang lalok jo saik galamai
- tatandu manyasok bungo
- bada mudiak
- siriah gadang
- dan masih banyak jenis motif lainnya.
Motif-motif tersebut tidak lahir begitu saja. Setiap motif-motif ukiran Minangkabau tersebut mempunyai makna tersendiri. Yang mana makna dari motif-motif tersebut membawa pesan moral bagi masyarakat Minangkabau.
industri ukiran di Minangkabau sangat potensial. Sampai saat ini masih banyak para pengusaha ukiran yang terdapat di berbagai daerah di Sumatera Barat, diantaranya: kabupaten agam, padang magek, pariaman, dan beberapa daerah lainnya. HArga dari ukiran ini berkisar antara Rp 10.000,00 sampai dengan Rp. 20.000,00. Harga tersebut bisa menjadi lebih tinggi apabila menggunakan lay out yang memerlukan pengerjaan lebih.
Sayangnya, di Minangkabau sendiri sudah jarang rumah yang menggunakan ukiran tradisional ini untuk dijadikan hiasan rumah. lain dengan zaman dahulu, dimana banyak sekali rumah yang menggunakan ukiran tersebut, baik untuk pintu, dinding, jendela, tempat tidur, dan berbagai perabotan lainnya.
Kamis, 12 April 2012
Kerajinan Rotan Cirebon
Kerajinan rotan Cirebon sangat luas dan terkenal. Saat ini kerajinan roota Cirebon merupakan pemasok terbesar di pasar global, terutama di pasar Eropa. Menurut salah satu website yang membahas tentang kerajinan rotan Cirebon ini www.bi.go.id, mengatakan bahwa nilai ekspor
mebel/furnitur rotan Cirebon tahun 2003 sebesar US$122 juta dan meningkat mencapai
US$135 juta pada tahun 2004. Ini merupakan sebuah catatan bahwa sektor bisnis ini sangat potensial, dan pastinya akan menyedot banyak tenaga kerja, sehingga industri ini dapat menjalankan peran dalam pemberantasan pengangguran di Indonesia.
Mulai bulan Januari 2005, pemerintah memberlakukan peraturan menteri perdagangan
(permenperdag) No. 12/2005, tentang pembukaan ekspor rotan bahan baku. Ini merupakan suatu rintangan bagi industri Rotan Indonesia. Hal tersebut mengakibatkan industri rotan kesulitan dalam mendapatkan bahan baku. Ekspor bahan baku membuat pesaing industri rotan Indonesia di dunia internasional bertambah banyak. Cina dan Vietnam merupakan target dari ekspor bahan baku rotan tersebut. Negara-negara tersebut juga merupakan pesaing industri rotan Indonesia.
Dulu industri rotan Cirebon menempati posisi terbesar di dunia, namun sekarang tidak dilirik lagi. Hal ini adalah karena kalah dalam persaingan, dan kesulitan bahan baku tersebut. Bahan baku banyak diekspor karena perbedaan harga jual di dalam dan luar negeri cukup tinggi, hingga memotivasi pebisnis untuk mengekspor bahan baku rotan.
Industri rotan Cirebon sudah banyak berkurang karena bangkrut, dan tentu saja mendatangkan dampak bagi aspek lain, seperti pengangguran, berkurangnya devisa negara dari industri rotan.
mebel/furnitur rotan Cirebon tahun 2003 sebesar US$122 juta dan meningkat mencapai
US$135 juta pada tahun 2004. Ini merupakan sebuah catatan bahwa sektor bisnis ini sangat potensial, dan pastinya akan menyedot banyak tenaga kerja, sehingga industri ini dapat menjalankan peran dalam pemberantasan pengangguran di Indonesia.
Mulai bulan Januari 2005, pemerintah memberlakukan peraturan menteri perdagangan
(permenperdag) No. 12/2005, tentang pembukaan ekspor rotan bahan baku. Ini merupakan suatu rintangan bagi industri Rotan Indonesia. Hal tersebut mengakibatkan industri rotan kesulitan dalam mendapatkan bahan baku. Ekspor bahan baku membuat pesaing industri rotan Indonesia di dunia internasional bertambah banyak. Cina dan Vietnam merupakan target dari ekspor bahan baku rotan tersebut. Negara-negara tersebut juga merupakan pesaing industri rotan Indonesia.
Dulu industri rotan Cirebon menempati posisi terbesar di dunia, namun sekarang tidak dilirik lagi. Hal ini adalah karena kalah dalam persaingan, dan kesulitan bahan baku tersebut. Bahan baku banyak diekspor karena perbedaan harga jual di dalam dan luar negeri cukup tinggi, hingga memotivasi pebisnis untuk mengekspor bahan baku rotan.
Industri rotan Cirebon sudah banyak berkurang karena bangkrut, dan tentu saja mendatangkan dampak bagi aspek lain, seperti pengangguran, berkurangnya devisa negara dari industri rotan.
Kamis, 05 April 2012
Tenun Songket Pandai Sikek
Pandai Sikek merupakan salah satu daerah di Sumatera Barat yang terkenal dengan songket. Yaitu sebuah kain yang berasal dari benang katun dan benang emas yang ditenun dengan tangan dan bantuan alat bernama panta. Yaitu sebuah alat yang merupakan hasil kontruksi berbahan kayu, yang berukuran sekitar 2 x 1.5 meter.
Pada zaman dahulu, kain songket adalah pakaian kebesaran bagi kaum bangsawan dan saudagar kaya Minangkabau. Sampai saat ini, kain songket belum menjadi pakaian sehari-hari masyarakat. Songket ini masih digunakan oleh orang-orang besar. NAmun kain ini sering dipakai untuk acara-acara besar adat, seperti baralek, yang merupakan pesta perkawinan atau khitanan.
Sebenarnya buakan hanya pandai Sikek yang memroduksi kain songket ini. Silungkang, Payakumbuh, dan Sawah Lunto juga merupakan daerah-daerah yang terdapat kerajinan tenun songket. Namun yang paling terkenal adalah Pandai Sikek. Berdasarkan salah satu sumber yang penulis temui, www.antara-sumbar.com, mengatakan bahwa tenun songket Pandai Sikek telah berkembang menjadi 17 motif, diantaranya: kalauak paku (pakis), pucuak rabuang (pucuk rebung, red), balah kacang, batang pinang, buah palo bapatah, tampuak manggih, aka cina, daun siriah, bunga antimun, bijo bayam, ilalang rabah, ulek tantadu, bada mudiak, saik galamai, sajamba makan, saluak laka, ampiang taserak, dan itiak pulang patang.
Pada zaman dahulu, kain songket adalah pakaian kebesaran bagi kaum bangsawan dan saudagar kaya Minangkabau. Sampai saat ini, kain songket belum menjadi pakaian sehari-hari masyarakat. Songket ini masih digunakan oleh orang-orang besar. NAmun kain ini sering dipakai untuk acara-acara besar adat, seperti baralek, yang merupakan pesta perkawinan atau khitanan.
Sebenarnya buakan hanya pandai Sikek yang memroduksi kain songket ini. Silungkang, Payakumbuh, dan Sawah Lunto juga merupakan daerah-daerah yang terdapat kerajinan tenun songket. Namun yang paling terkenal adalah Pandai Sikek. Berdasarkan salah satu sumber yang penulis temui, www.antara-sumbar.com, mengatakan bahwa tenun songket Pandai Sikek telah berkembang menjadi 17 motif, diantaranya: kalauak paku (pakis), pucuak rabuang (pucuk rebung, red), balah kacang, batang pinang, buah palo bapatah, tampuak manggih, aka cina, daun siriah, bunga antimun, bijo bayam, ilalang rabah, ulek tantadu, bada mudiak, saik galamai, sajamba makan, saluak laka, ampiang taserak, dan itiak pulang patang.
Sabtu, 31 Maret 2012
TOPI ANYAMAN (HAT - Handicraft)
Topi anyaman adalah salah satu industri kerajinan yang terdapat di Indonesia. Saat ini, lokasi kerajinan ini telah beredar di berbagai daerah di Indonesia.
Topi ini dibuat dari berbagai bahan alami, ada yang dari pandan dan mensiang. Topi ini tidak kalah menarik dibandingkan dengan topi-topi yang diproduksi dengan bahan dan cara yang lebih maju, seperti topi berbahan dasar kain atau kulit.
Topi pandan, merupakan salah satu topi anyaman yang bahan bakunya dari tanaman pandan. Bahan bakunya terdiri dari dua macam, ada pandan laut, dan ada pandan gunung. Dua jenis pandan ini (dengan kualitas bagus) tumbuh di daerah-daerah tertentu saja. Tidak semua daerah di Indonesia mempunyai tanaman pandan yang bagus.
Tasik Malaya adalah salah satu tempat kerjinan topi anyaman yang besar di Indonesia. Topi anyaman merupakan salah satu kerajinan kebanggaan masyarakat Tasik. Di Tasik topi anyaman tersebut menggunakan pandan dan mensian, ada juga pandan panama dan lainnya. Produksi topi per industri setiap bulannya mencapai 800 buah topi. Para pengusaha topi anyaman ini menggunakan tenaga tetap dan lepas.
Selain di Tasik, daerah Sumatera Barat juga merupakan salah satu daerah yang banyak memroduksi topi anyaman. Tidak hanya dengan bahan pandan atau mensiang. Di sumatera barat juga ada kerajinan topi anyaman dengan bahan rotan. Payakumbuh merupakan daerah yang terdapat kerjinan anyaman tersebut.
Selain di Payakumbuh, Silungkang juga merupakan daerah tempat produksi anyaman dengan kualitas tinggi. Hanya saja para pengusaha anyaman mendapat kesulitan dalam memperoleh bahan pada saat musim hujan. Umunya produksi topi anyaman hanya dilakukan 6 bulan saja, yaitu dari bulan Februari sampai bulan Juli. Pada bulan-bulan lainnya (musim hujan) produksi tidak dilakukan, karena bahan baku yang susah, dan kalaupun ada tidak berkualitas tinggi. Di daerah silungkan, para pengrajin mampu memproduksi 10.000 buah topi setiap bulannya.
Kerajinan topi anyaman ini juga terdapat di daerah Kalimantan, yaitu Banjarmasin. Hanya saja, di Banjarmasin hanya terdapat kerajinan topi anyaman yang bahan bakunya berasal dari mensiang. Banjarmasin tidak memiliki bahan baku untuk pandan. Makassar dan bunaken juga merupakan salah satu penghasil topi pandan di Indonesia.
Sarasan, Kepulauan Natuna, Riau, juga merupakan salah satu penghasil anyaman pandan dengan kualitas tinggi. Hasil anyaman daerah ini sering diekspor dan menjadi item pameran di luar negeri. Namun rendahnya akses dan komunikasi ke daerah ini, membuat bisnis daerah ini sulit mendapatkan client yang luas.
Harga topi anyaman sangat beragam di setiap daerah di Indonesia. Untuk topi pandan, harga dimulai dari Rp 5.000,00 sampai Rp. 25.000,00, tergantung kualitas bahan dan tingkat kesukaran dalam penganyaman. Sedangkan untuk topi anyaman berbahan mensiang harga retailer dimulai dari Rp. 3.000,00. Untuk topi anyaman berbahan baku rotan, harganya lebih tinggi dibanding topi bahan lainnya. Harganya dimulai dari Rp 20.000,00.
Para pengusaha kerajinan ini tidak hanya melakukan produksi reguler dengan memasok ke para grosir dan retailer, juga melakukan produksi berdasarkan pesanan konsumen. Model jgua dibuat berdasarkan keinginan konsumen.
Kerajinan anyaman merupakan salah satu kekayaan Indonesia yang dapat memperluas lapangan kerja, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bisnis ini perlu mendapakan dukungan dan perhatian agar dapat meningkatkan nilai bisnis topi anyaman ini.
Indonesia bukan satu-satunya daerah penghasil kerajian topi anyaman ini. Cina juga merupakan salah satu negara yang menjadikan topi anyaman sebagai salah satu komoditi ekspor negara tersebut. Namun dari segi kualitas. BUatan Indonesia masih tidak kalah dibanding produk-produk negara lainnya, hanya saja penanganan bisnis yang masih kurang, membuat harga topi anyaman dari Indonesia masih kalah saing dengan negara lain.
Sebenarnya ada daerah-daerah lain yang mempunyai kerajinan topi anyaman. Namun penulis hanya tau beberapa saja. Dan semua yang ditulis adalah berdasarkan informasi yang penulis dapatkan, serta hasil pengamatan.
Topi ini dibuat dari berbagai bahan alami, ada yang dari pandan dan mensiang. Topi ini tidak kalah menarik dibandingkan dengan topi-topi yang diproduksi dengan bahan dan cara yang lebih maju, seperti topi berbahan dasar kain atau kulit.
Topi pandan, merupakan salah satu topi anyaman yang bahan bakunya dari tanaman pandan. Bahan bakunya terdiri dari dua macam, ada pandan laut, dan ada pandan gunung. Dua jenis pandan ini (dengan kualitas bagus) tumbuh di daerah-daerah tertentu saja. Tidak semua daerah di Indonesia mempunyai tanaman pandan yang bagus.
Tasik Malaya adalah salah satu tempat kerjinan topi anyaman yang besar di Indonesia. Topi anyaman merupakan salah satu kerajinan kebanggaan masyarakat Tasik. Di Tasik topi anyaman tersebut menggunakan pandan dan mensian, ada juga pandan panama dan lainnya. Produksi topi per industri setiap bulannya mencapai 800 buah topi. Para pengusaha topi anyaman ini menggunakan tenaga tetap dan lepas.
Selain di Tasik, daerah Sumatera Barat juga merupakan salah satu daerah yang banyak memroduksi topi anyaman. Tidak hanya dengan bahan pandan atau mensiang. Di sumatera barat juga ada kerajinan topi anyaman dengan bahan rotan. Payakumbuh merupakan daerah yang terdapat kerjinan anyaman tersebut.
Selain di Payakumbuh, Silungkang juga merupakan daerah tempat produksi anyaman dengan kualitas tinggi. Hanya saja para pengusaha anyaman mendapat kesulitan dalam memperoleh bahan pada saat musim hujan. Umunya produksi topi anyaman hanya dilakukan 6 bulan saja, yaitu dari bulan Februari sampai bulan Juli. Pada bulan-bulan lainnya (musim hujan) produksi tidak dilakukan, karena bahan baku yang susah, dan kalaupun ada tidak berkualitas tinggi. Di daerah silungkan, para pengrajin mampu memproduksi 10.000 buah topi setiap bulannya.
Kerajinan topi anyaman ini juga terdapat di daerah Kalimantan, yaitu Banjarmasin. Hanya saja, di Banjarmasin hanya terdapat kerajinan topi anyaman yang bahan bakunya berasal dari mensiang. Banjarmasin tidak memiliki bahan baku untuk pandan. Makassar dan bunaken juga merupakan salah satu penghasil topi pandan di Indonesia.
Sarasan, Kepulauan Natuna, Riau, juga merupakan salah satu penghasil anyaman pandan dengan kualitas tinggi. Hasil anyaman daerah ini sering diekspor dan menjadi item pameran di luar negeri. Namun rendahnya akses dan komunikasi ke daerah ini, membuat bisnis daerah ini sulit mendapatkan client yang luas.
Harga topi anyaman sangat beragam di setiap daerah di Indonesia. Untuk topi pandan, harga dimulai dari Rp 5.000,00 sampai Rp. 25.000,00, tergantung kualitas bahan dan tingkat kesukaran dalam penganyaman. Sedangkan untuk topi anyaman berbahan mensiang harga retailer dimulai dari Rp. 3.000,00. Untuk topi anyaman berbahan baku rotan, harganya lebih tinggi dibanding topi bahan lainnya. Harganya dimulai dari Rp 20.000,00.
Para pengusaha kerajinan ini tidak hanya melakukan produksi reguler dengan memasok ke para grosir dan retailer, juga melakukan produksi berdasarkan pesanan konsumen. Model jgua dibuat berdasarkan keinginan konsumen.
Kerajinan anyaman merupakan salah satu kekayaan Indonesia yang dapat memperluas lapangan kerja, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bisnis ini perlu mendapakan dukungan dan perhatian agar dapat meningkatkan nilai bisnis topi anyaman ini.
Indonesia bukan satu-satunya daerah penghasil kerajian topi anyaman ini. Cina juga merupakan salah satu negara yang menjadikan topi anyaman sebagai salah satu komoditi ekspor negara tersebut. Namun dari segi kualitas. BUatan Indonesia masih tidak kalah dibanding produk-produk negara lainnya, hanya saja penanganan bisnis yang masih kurang, membuat harga topi anyaman dari Indonesia masih kalah saing dengan negara lain.
Sebenarnya ada daerah-daerah lain yang mempunyai kerajinan topi anyaman. Namun penulis hanya tau beberapa saja. Dan semua yang ditulis adalah berdasarkan informasi yang penulis dapatkan, serta hasil pengamatan.
Senin, 19 Maret 2012
Selasa, 06 Maret 2012
Bali Handbag - Tas Tangan
Handbag atau TAs Tangan, merupakan tas yang banyak diminati. Hal ini disebabkan hand bag lebih stylist dan simple. Banyak perusahan-perusahan besar yang memproduksi tas tangan dengan kualitas dan model yang mewah dan harga yang sangat tinggi. Handbag berkembang sesuai dengan perkembangan fashion. Sering kali HAndbag disesuaikan dengan model pakaian atau busana yang dikenakan oleh pemakainya.
Bali Handbag atau tas tangan Bali, merupakan tas tangan hasil kerajinan yang berasal dari Bali. Tas tangan Bali dibuat oleh tangan manusia. Untuk model, tas tangan Bali juga memiliki berbagai macam model yang menarik. Tidak sedikit model handbag dari Bali ini yang mendatangkan kesan mewah. Tas tangan bali terbuat dari bahan ate, atau merupakan salah satu jenis rumput. Bahan ini terdapat di daerah Jawa, Sulawesi, Kalimantan, Bali, dan beberapa daerah lain. Tas dengan bahan ini bisa tahan lama, sampai 20 tahun lebih. Tas ini juga tahan terhadap serangan ulat yang sering merusak bahan sejenis. Selain keunggulan tersebut, tas ini juga tidak terpengaruh oleh pergantian musim yang ada. Tas ini tetap konsisten walaupun dipakai di berbagai musim. Tas ini juga mudah untuk pemeliharaan, karena permuakaan tas yang mudah dibersihkan, tanpa harus dicuci.
Tas bali ini mengandung nilai seni yang tinggi, karena tas diproduksi tidak hanya dengan motivasi bisnis, tapi juga merupakan produk dari kesenian Bali, dimana pada tas ini membawa mitos-mitos budaya Indonesia, dan Bali pada khususnya.
Tas tangan bali ini sudah menyentuh bisnis ekspor. Hasil kerajinan tas tangan BAli sudah diekspor ke berbagai negara. Tas tangan ini sering tidak dipasarkan langsung oleh pengarajin, biasanya tas tersebut dibeli oleh suatu perusahan dan mendistribusikannya ke daerah lain atau ke negara lain, baik retailer ataupun wholesale (penjualan kuantiti besar).
Bali Handbag atau tas tangan Bali, merupakan tas tangan hasil kerajinan yang berasal dari Bali. Tas tangan Bali dibuat oleh tangan manusia. Untuk model, tas tangan Bali juga memiliki berbagai macam model yang menarik. Tidak sedikit model handbag dari Bali ini yang mendatangkan kesan mewah. Tas tangan bali terbuat dari bahan ate, atau merupakan salah satu jenis rumput. Bahan ini terdapat di daerah Jawa, Sulawesi, Kalimantan, Bali, dan beberapa daerah lain. Tas dengan bahan ini bisa tahan lama, sampai 20 tahun lebih. Tas ini juga tahan terhadap serangan ulat yang sering merusak bahan sejenis. Selain keunggulan tersebut, tas ini juga tidak terpengaruh oleh pergantian musim yang ada. Tas ini tetap konsisten walaupun dipakai di berbagai musim. Tas ini juga mudah untuk pemeliharaan, karena permuakaan tas yang mudah dibersihkan, tanpa harus dicuci.
Tas bali ini mengandung nilai seni yang tinggi, karena tas diproduksi tidak hanya dengan motivasi bisnis, tapi juga merupakan produk dari kesenian Bali, dimana pada tas ini membawa mitos-mitos budaya Indonesia, dan Bali pada khususnya.
Tas tangan bali ini sudah menyentuh bisnis ekspor. Hasil kerajinan tas tangan BAli sudah diekspor ke berbagai negara. Tas tangan ini sering tidak dipasarkan langsung oleh pengarajin, biasanya tas tersebut dibeli oleh suatu perusahan dan mendistribusikannya ke daerah lain atau ke negara lain, baik retailer ataupun wholesale (penjualan kuantiti besar).
Langganan:
Postingan (Atom)